Judul: 2 Kembar Jogja (Part 6) - FINAL CHAPTER
Author: Suliyanto
“Apakah mataku
menipuku?”
Seorang wanita sedang
duduk sambil mengecek karcis yang ada ditangannya. Gitar memperhatikan dengan
seksama apa yang sedang dilakukan wanita itu. Perlahan gitar beranjak dari
kursi dan berusaha membagi apa yang telah dilihatnya pada Pena.
“Ada apa?” balas
pena.
“Coba kau lihat mirip
siapa dia?”
“Heh,maksudmu?” Pena
mencoba memahami maksud gitar.
Gitar menunjuk pada
seorang wanita yang sedang duduk. Pena pun memfokuskan pandangannya.
“Heh,,, wiwin…!!!
Pena tersentak
menyaksikan apa yang dilihatnya.
“Tak kusangka ini
akan menjadi kejutan yang sangat aneh mengingat kita berdua bertemu kembaran
mantan pacar kita masing-masing disini,di Jogja”. Ucap Gitar sambil bersandar
kembali pada kursi.
“Hah, kenapa dia
mirip sekali dengan wiwin dilihat dari sudut manapun. Tak ada bedanya sama
sekali dengan yang asli”.
“Mengapa kau
tidak mencoba mengobrol dengannya saja?”
“Haah,,aku malu kau
sajalah sana. Aku akan mengamati dari sini” bilang Pena yang sedang malu.
“Baiklah,,” Gitar
beranjak menuju wanita tersebut. Hati Pena berdebar kencang melihat wanita itu.
Apakah ini hari teraneh yang pernah aku lewati selama hidupku.
Sudah lebih dari
sepuluh menit Gitar mengobrol dengan wanita tersebut. Pena sudah tidak sabar
menantikan informasi yang akan dibawah oleh Gitar. Dalam ingatannya sedikit
mengingat saat saat bersama dengan wiwin dulu. Hari-hari yang dihabiskan untuk
berdua dan bahagia bersama kekasih kini sudah berakhir. Tidak ada satu momen
sedikitpun yang terlupakan termasuk hari saat cinta mereka kandas. Kata yang
sangat mendalam masih tertancap kuat dipikiran Pena. Kata terakhir dari
perpisahan dengan wiwin. “selama aku
mengenalmu,aku bahagia. Semoga kebahagiaan ini bisa aku bagi pada diriku yang
lain agar aku bisa bertemu denganmu dimanapun”.
Gitar kembali menuju
Pena dengan senyum lebar.
“Gimana, siapa
namanya? Tinggal dimana? Mana nomer HPnya?” Pena memberondong pertanyaan pada
Gitar. Gitar pun hanya tersenyum dan hanya bilang “kasih tau gak yaa”.
“Ayolah,jangan kau
buat aku jadi penasaran”.
“Oke-oke” balas Gitar
sambil bersandar kembali di kursi dengan
santai. Ternyata Gitar lupa tidak menanyakan namanya. Dia tinggal dijakata dan
hari ini dia akan kembali kesana. Dia ke jogja hanya untuk berlibur. Memang tidak
banyak informasi yang didapat Gitar termasuk nomer HPnya. Pena sedikit kecewa
tapi akhirnya cukup puas dengan informasi itu.
“Untuk sesaat aku
bisa bahagia mengingat wiwin walau harus lewat orang lain yang mirip dengannya”
ucap pena sambil tersenyum.
Tanpa terasa suara
pengumuman stasiun memberi tahu bahwa kereta tujuan Jakarta akan segera tiba
dan penumpang diharap bersiap untuk berangkat dan wanita itupun masuk kedalam
kereta. Berakhir sudah saat-saat bahagia melihat wanita tadi hilang bersama
melajunya kereta meninggalkan stasiun. Suasan stasiun semakin malam semakin
sepi. Gitar dan Pena tidak sabar menunggu kereta pulang.
Kereta pun datang.
Stasiun memberitahukan bahwa penumpang tujuan Surabaya segera bersiap. Gitar
dan Pena memasuki gerbong kereta. Mereka mencari yempat duduk sesuai nomer yang
ada di karcis. Setelah menemukan tempat duduk mereka menaruh tas dan oleh-oleh
di rak khusus barang. Malam ini akan menjadi malam terakhir mereka di jogja.
Mereka melihat melalui jendela kereta suasana stasiun yang sepi dan kereta siap
berangkat. Perlahan kereta melaju dan semakin sepat meninggalkan stasiun.
Selamat tinggal jogja.
Terbayang saat
pertama menginjakkan kaki di jogja. Banyak momen-momen dan kenangan yang tak
terlupakan di kota jogja tersebut. Kini malam semakin larut. Lampu kereta
menyala redup. Gitar dan pena berusaha untuk tidur. Perkiraan sampai di
mojokerto pukul 2 pagi. Kereta melaju kencang menembus kegelapan meninggalkan
jogja solo dan semakin menjauh menuju tujuan pulang dua pemuda ini.
Kla Project - Yogyakarta
Pulang ke kotamu
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgi
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama
Suasana Jogja
Di persimpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima
Menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama
Suasana Jogja
Di persimpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima
Menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila
Musisi jalanan mulai beraksi
Seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri
Ditelan deru kotamu ...
Walau kini kau t'lah tiada tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Ijinkanlah aku untuk s'lalu pulang lagi
Bila hati mulai sepi tanpa terobati
Seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri
Ditelan deru kotamu ...
Walau kini kau t'lah tiada tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Ijinkanlah aku untuk s'lalu pulang lagi
Bila hati mulai sepi tanpa terobati